Jumat, Oktober 21, 2011

Dream come true.

Dare to Dream
Berani bermimpi, bermimpi besar dan sekaligus bertindak besar. Banyak orang mungkin berani bermimpi, tetapi tidak berani bertindak besar. Pastikan harus satu kesatuan antara mimpi dan tindakan nyata. Tuliskan impian Anda dan jalani prosesnya.
Commitment and Dedication
Perlu suatu dedikasi dan komitmen dalam menjalankan proses impian tersebut. Komitmen seperti yang telah anda ketahui, artinya: SUKA DUKA HARUS DIJALANI.

Focus
Apa pun yang terjadi dalam kehidupan kita, pastikan kita harus fokus pada kesempatan yang ada. Bukan terus-menerus fokus pada hambatan. Karena jika kita fokus pada kesempatan dan segera bertindak nyata, kita pun akan bisa mendapatkan kesuksesan meskipun terkadang itu tidak mungkin atau mustahil bagi orang lain. Pastikan bahwa kesempatan itu akan selalu ada,tinggal bagaimana kita melatih ketajaman dalam menangkap kesempatan tersebut.

Great Package Offering
Sebagus produk atau jasa Anda, sekali lagi, jika tanpa suatu paket penawaran yang sangat menarik, maka hanya sedikit orang yang akan tertarik. Maka pastikan, apa pun produk/jasa Anda, buatlah paket kemasan penawaran yang dahsyat. Suatu strategi pemasaran terkonsep sehingga ketika orang melihat, mendengar atau merasakan, dia akan mengatakan, Woow, ini yang saya cari- cari. Perhatikan detail penawaran Anda dan komunikasikan kepada orang-orang yang tepat.

Jumat, Oktober 14, 2011

8 cara belajar memaafkan dan melupakan

Menghilangkan kemarahan dan melupakan kepahitan adalah salah satu cara yang bagus untuk menjaga sikap, kesehatan dan hubungan dengan orang-orang di sekitar anda. Karena itu, seorang pembicara terkenal bernama Karen Salmansohn mengajarkan 8 cara bagi anda untuk mulai memaafkan dan melupakan.

Seorang wanita bijak sedang berjalan-jalan dengan muridnya yang masih muda. Tiba-tiba, seorang lelaki pemarah berkusi roda datang menuju ke arah mereka dengan sangat cepat dan tergesa-gesa, dan seenaknya mendorong wanita yang menghalangi jalannya itu. Wanita itu terjatuh ke area rerumputan yang sangat berlumpur.

Kemudian sang wanita berteriak kepada lelaki berkusi roda itu, "Semoga kamu mendapatkan semua yang kamu hendaki!" Si anak muda, tercengang atas respon wanita bijak, berkata padanya: "Aku bingung. Aku tidak mengerti, mengapa kamu berkata seperti itu kepada lelaki yang berkelakuan buruk seperti tadi?" Wanita bijak pun menjawab, "Karena seorang lelaki yang bahagia tidak akan pernah seenaknya mendorong seorang wanita ke tanah berlumpur."

Apakah anda setuju dengan jawaban si wanita bijak? Berikut adalah 8 strategi untuk melepaskan anda dari rasa sakit hati dan ingin balas dendam dalam situasi yang sangat tidak menyenangkan sekalipun, dengan cara melepaskan pengampunan. Mulailah hari ini!

1.Panjatkan Doa

Setiap kali perasaan marah kepada seseorang mulai memasuki pikiran anda, katakana pada diri anda sendiri: "Kita semua adalah orang baik dan menyenangkan, yang kadang-kadang bisa kehilangan arah." Berdoalah bagi orang tersebut untuk menemukan kembali jalannya ke arah yang lebih menyenangkan – cara yang sama seperti sang wanita bijak yang mendoakan lelaki yang menabraknya

2.Fokus Untuk Mengucap Syukur

Berusahalah untuk tidak mencari kebahagiaan dari luar ke dalam. Sebaliknya, belajarlah untuk mengucap syukur agar anda mendapat kebahagian yang berasal dari dalam (jiwa, hati and pikiran) ke luar. Bila anda mengijinkan kebahagiaan datang hanya pada saat terjadi hal-hal menyenangkan diluar dugaan anda, maka kebahagiaan itu akan selamanya menjadi perasaan yang berubah-ubah dan tidak pernah tinggal diam dalam diri anda. Kebahagiaan harus selalu muncul dari dalam! Saat anda terpacu untuk fokus kepada segala kesalahan dan ketidakberuntungan anda di dunia, segera tinggalkan itu semua, dan mulailah menghitung berkat-berkat anda dengan cara menuliskan 5 aspek dalam hidup yang anda hargai. Adalah sebuah kebiasaan yang baik untuk dengan sengaja mengakhiri hari anda dengan cara seperti ini untuk tetap fokus.

3.Carilah Apa Yang Bisa Anda Pelajari

Banyak orang Buddha menganggap kesulitan atau masalah besar sebagai tanda bahwa mereka sudah tua dan berpengalaman – semakin besar problemnya, semakin dekat kepada adanya pencerahan. Percaya atau tidak, mengubah pandangan anda bahwa hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup anda hanyalah sebuah tes untuk menilai karakter anda, adalah langkah yang menggembirakan. Jika anda merasa tertantang untuk melakukan hal baik sekarang, bertanyalah pada diri anda apa yang menantang anda. Kesabaran? Rasa simpati? Kemampuan untuk bertahan? Pengampunan? Pikiran yang terbuka? Nilai-nilai positif apa yang harus anda kembangkan lebih lanjut? Mulailah sekarang sebelum terlambat!

4.Jaga Cara Pandang Anda

Jika anda sedang mengarungi waktu dan tantangan yang berat, ingatlah bahwa masalah itu hanyalah sebagian kecil dari hidup anda – bukan hidup anda seluruhnya. Adalah sebuah hal yang baik bagi anda untuk terus-menerus ingat akan cara pandang ini – "ini hanyalah sebagian, bukan seluruh hidup saya", sehingga anda tidak akan membiarkan masalah itu benar-benar menguasai anda. Ingatlah lagu ini: "The best is yet to come!" – yang terbaik bagi anda akan segera datang!

5.Belajarlah Dari Pengalaman

Kembangkanlah cara pikir "murid, bukan korban", yaitu untuk mempelajari sesuatu dari ketidakberuntungan anda, dan bukan meratapi nasib anda yang dirugikan. Berjanjilah kepada diri anda bukan hanya untuk melepaskan diri dari situasi dimana emosi anda menjadi buruk dan tidak terkendali, tetapi juga mencegah dan menghindari situasi yang sama kedepannya.

6.Tinggalkan Dendam Anda

Ingatlah sebuah quote luar biasa dari Carrie Fisher ini: "Dendam adalah racun yang kau minum, dengan harapan bahwa orang lainlah yang akan meninggal". Sadarilah bahwa saat anda dendam kepada seseorang, anda bukan hanya menyakiti diri anda sendiri, tetapi juga mengijinkan orang itu mengontrol emosi anda – dan anda tidak mau melakukan hal ini.

7.Tetap Pada Pendirian

Jika anda membalas kebencian dengan kebencian, kemarahan dengan kemarahan, kepahitan dengan kepahitan, anda sebenarnya mulai menjadi bagian dari masalah tersebut. Pilihlah untuk tidak menjadi seperti mereka, dan berusahalah untuk tetap menjadi orang yang mencintai sesama, peduli sesama, dan selalu bahagia.

8.Membalas Dendam Dengan Cara Positif

Cara terbaik untuk membalas dendam adalah untuk hidup sukses dan bahagia. Latihlah diri anda untuk secara konsisten memiliki pikiran dan perbuatan yang baik dna positif, maka energy dari dalam diri anda akan menarik lebih banyak lagi orang baik dan hasil yang baik juga. Seperti yang dikatakan Albert Einstein, "Anda tidak bisa memecahkan suatu masalah dengan cara menempatkan diri anda dalam energi negative, dimana masalah itu muncul." Jadi, untuk selalu fokus pada pikiran yang positif, ulangi perkataan ini sepanjang hari anda: "Mengasihi, mengampuni, melupakan, dan berdamailah".

Kamis, Oktober 13, 2011

Renungan 4 Lilin

Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Yang pertama berkata:
"Aku adalah Damai. Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!"
Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang kedua berkata:
"Aku adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala."
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran lilin ketiga bicara:
"Aku adalah Cinta. Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya."
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.

Tanpa terduga...Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan, ia pun berkata,
"Eh, apa yang terjadi? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!"
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu lilin keempat berkata:

"Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya."
"Akulah HARAPAN."

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita, dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya.

Sebuah Tulisan Tentang Kejujuran

Kehidupan adalah rahasia kekuasaan Tuhan, terkadang bahagia dan terkadang menderita, ada tangisan air mata dan sebentar kemudian gema gelak tawa menutupinya, ada keindahan ada juga kesuraman, hendaknya semua itu kita sadari dengan segala kerendahan hati.

Jika kejujuran kita membuat resah hati seseorang, jika keterusterangan kita mengganggu tidur malam seseorang, jika apa yang keluar dari suara hati ini menjadikan diri orang lain tersakiti. Maka mohonlah maaf pafanya, atas ketidakkuasaan hati untuk memendam perasaan.

Kejujuran memang berat, dan terkadang kita dibuat tidak berdaya dan serba salah dengan kejujuran itu sendiri. Antara ya dan tidak, antara suka dan benci, antara menerima dan menolak, antara mengakui dan menutupi, sulit memang untuk bisa mengatakan “tidak” tanpa harus menyakiti kesucian hati. Kalau penulis sendiri ditanya seperti itu, sementara hati ini belum berpikir ke situ, penulis pun akan.Terkadang penulis sendiri juga bingung, apakah juga dikatakan kejujuran meski menyakiti perasaan, kalau perasaan orang sedih karena kejujuran penulis, sementara itu merupakan hal yang benar yang telah penulis lakukan, mengapa orang itu tidak membuat penulis sedih karena kejujurannya? Dan jika merupakan kesalahan, mengapa engkau malah berbohong untuk kesedihanku? Bukankah itu lebih menyakitkan. Kalau engkau tidak mencintaiku mengapa harus berkata sayang, kalau engkau menyayangiku mengapa dirimu melupakanku, dan saat aku belajar untuk melupakanmu justru dirimu malah datang mengingatkan.

Kekasih, apa sebenarnya yang ingin engkau lakukan terhadapku? Kalau engkau mau bermain, mengapa harus perasaan yang jadi korban? Kalau engkau mau berteman, mengapa begitu mesra dengan apa yang terucapkan? Kalau engkau ingin bercanda dan tertawa, mengapa hati selalu kau bawa serta? Kalau engkau ingin bersahabat, mengapa dirimu begitu berhasrat hanya sekedar untuk curhat?. Kalau dirimu merasa kasihan padaku, maka berilah apa yang aku butuhkan bukan malah kebohongan. Kalau dirimu tidak tega, maka bantulah aku semampu dirimu bisa, bukan malah menyiksa dengan kemesraan ungkapan kata-kata.

Yang terjadi biarlah terjadi, Karena, hanya itu yang sanggup kuucapkan sebagai wujud kepasrahan akan kehendak yang telah Dia berikan, sebagai wujud rasa syukur Karena, aku sanggup berkata jujur kepadamu. Ketahuilah, apapun yang telah engkau katakan kepadaku, aku menerimanya dengan segala kerendahan hati, Karena, aku sendiri sadar dengan segala kekurangan dan kekhilafan ini. Tak ada marah dalam hati, tak ada kesal membakar jiwa, tak ada dendam menghasut sukma, dan tak ada putus asa menindih cita. Aku hanya memohon semoga diri ini senantiasa bisa jujur kepadamu, berterus terang dengan perasaan yang kualami, dan berkata apa adanya tentang diriku dihadapanmu. Hanya itu yang sementara ini aku ingini, belajar untuk bisa melakukan kejujuran.

Jadikan Kekecewaan Sebuah Kekuatan

Setiap orang pernah mengalami kecewa, kadar kekecewaan pun tiap orang tidak sama. bahkan cara mereka dalam mengatasi kekecewaan juga berbeda-beda.Bagi anda yang pernah merasa prustasi karena kecewa, mungkin masukan dari master motivasi Tung Desem Waringin ini bermanfaat bagi anda. selamat mencoa.

Bagi seorang pemenang, kekecewaan, kekalahan atau kegagalan memberi inspirasi kepada mereka untuk terus belajar dan take action sehingga mereka lebih baik dan lebih kuat. Bagi pecundang, kekecewaan, kekalahan atau kegagalan menghentikan mereka.
Mengutip John D. Rockefeller, “Saya selalu berusaha mengubah setiap bencana menjadi peluang.” Menurut ayah kaya Robert Kiyosaki, “ Hanya orang bodoh yang berharap semua berjalan sesuai dengan keinginannya.” Siap untuk kecewa bukan berarti menjadi seorang pecundang yang kalah atau pasif. Dengan siap secara mental dan emosional serta finansial mempersiapkan diri menghadapi kejutan yang mungkin kita tidak inginkan maka kita bisa bertindak dengan tenang dan bijaksana ketika keadaan tidak sesuai dengan keinginan kita.

Dengan kata lain kita harus siap dengan kemungkinan terburuk dan selalu berjuang (termasuk dalam hal ini belajar, mempunyai impian) dengan konsisten dan persisten untuk mencapai yang terbaik.

Singkatnya, kita semua melakukan kesalahan. Kita semua merasa kesal dan kecewa ketika keadaan tidak sesuai keinginan kita. Namun perbedaannya terdapat pada cara kita memproses kekecewaan itu secara internal. Ayah kaya meringkasnya seperti ini. Ia berkata, “ukuran keberhasilanmu ditentukan oleh kekuatan hasratmu; besarnya mimpimu; dan caramu menghadapi kekecewaan selama perjalanan.”
Banyak orang yang menggunakan kekecewaannya seperti membangun tembok mengelilingi mereka sehingga mereka tidak berkembang lagi. Tetapi ada juga yang menggunakan kekecewaan sebagai pondasi atau batu pijakan untuk tumbuh menjadi lebih baik.

Bagaimana caranya menggunakan kekecewaan, kekalahan atau kegagalan menjadi kekuatan. Yaitu dengan menggunakan pertanyaan di bawah ini :
• Apa yang harus saya pelajari dari kejadian ini sehingga besok saya menjadi lebih baik?
• Saya harus belajar apa sedemikian sehingga bila menghadapi hal yang sama, saya akan jauh lebih berhasil?
• Siapa yang bisa membantu saya untuk menghadapi masalah yang sama sedemikian sehingga menjadi lebih mudah berhasil?Apakah anda merasa Robert Kiyosaki bisa membantu anda, dan ilmunya bisa membantu anda untuk menang secara keuangan? Apabila jawabannya “ya” silahkan daftar seminar disini sebelum kehabisan..!! Hari semakin dekat.

Agama Bukan Sebuah Mitos

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini.

"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.

"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab,
"Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.

Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"

"Tentu saja," jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab,
"Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."


Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"

Profesor itu menjawab, "Tentu saja gelap itu ada."

Mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak."

"Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna."

"Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab,
"Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,

"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan."

"Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

Dan mahasiswa itu adalah,ALBERT EINSTEIN.